Langsung ke konten utama

Artikel

  Penulis : Suradi-Dewan Dakwah Tangerang Selatan Tidak seperti biasanya. Pada Sabtu, 16 Sya’ban 1446H  bertepatan dengan 15 Februari 2025 tidak seperti biasanya pada sekitar pk. 08.00 Wib mulai hadir beberapa sosok peserta yang tiba dan menempati kursi yang disediakan di kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Tangerang Selatan yang berlokasi di BSD Sektor 1.5. Mereka terdiri dari para santri, remaja dan orang tua yang antusias dan dengan wajah semangat mengikuti rangkaian kegiatan daurah atau pelatihan Imam dan Khatib.   Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Tangerang Selatan dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Tangerang Selatan. Jumlah peserta sebanyak 31 orang berasal dari berbagai daerah  yang secara geografik ada yang berasal dari Pamulang, Ciputat, kabupaten Tangerang, Pondok Cabe, Serpong dan Serpong Utara. Sedangkan secara kelembagaan ada yang mewakili pesatren (rumah tahfidz) , Yayasan yatim, piatu dan atau dhuafa (Istana Yatim),  masjid atau ...

Dewan Da'wah Tangsel Periode Ke-2 2016-2020


  

PROFIL & POTRET
DEWAN DA’WAH ISLAMIYAH INDONESIA (DDII) KOTA TANGERANG SELATAN 2016-2020

 

PELUANG DAN TANTANGAN DA’WAH
DI KOTA TANGERANG SELATAN

 

 

 

Dewan Dakwah Tangsel Gelar Dialog Dakwah

5 August 2016 dewandakwah.or.id


Cerdas, Modern, Religius. Demikian semboyan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.


Namun, kata praktisi pendidikan Tangsel Drs Teguh Yuwono MSi, ‘’Hendaknya jangan sebatas slogan.’’


Hal itu disampaikan Teguh dalam Dialog Dakwah di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangsel, Ahad (17/4).


Dialog yang diselenggarakan Dewan Dakwah Kota Tangerang Selatan tersebut diikuti puluhan peserta dari berbagai ormas seperti Muhammadiyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Muslimat HTI, Griya Qur’an As Syafaq, dan lain-lain.


Turut hadir pula Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Pusat Ustadz Ade Salamun dan jajaran pengurus Dewan Dakwah Tangsel seperti Ketua Ustadz Hasanuddin AK, Majelis Syuro Ustadz Farid Hidayat dan Khoeruddin.


Menurut Teguh Yuwono yang dosen Universitas Pamulang, Tangsel, berdasarkan pantauannya di tujuh kecamatan di Kota ini, intensitas pendidikan agama dirasa masih belum mencukupi.

Hal tersebut tampak dari maraknya penyakit sosial yang juga melanda kalangan remaja dan anak muda, seperti balap liar dan narkoba serta prostitusi yang berisiko pada laju penyebaran HIV/AIDS.


Sejumlah kawasan di Tangsel selama ini memang menjadi arena balap liar remaja dan pemuda. Misalnya sejumlah ruas jalan di kawasan BSD, Bintaro, Pondok Aren, dan Pasar Jumat.


Kota Tangsel juga sudah menjadi zona merah narkoba. Hal ini diungkapkan Kepala Biro Umum Settama BNN Kombes Pol Teguh Iman Wahyudi usai pertemuan dengan Kepala BNNK Tangsel AKBP Heri Istu, Walikota Airin Rachmi Diany, beserta sejumlah pimpinan SKPD di Setu, 8 Januari lalu (jurnaltangerang.co, 9/01/2016).


Menurut catatan Dinas Kesehatan setempat, Kota Tangerang Selatan masuk dalam lima kota yang endemis penyebaran penyakit HIV dan AIDS di wilayah kota/kabupaten se-Propinsi Banten (poskotanews.com, 23/04/2015).


Data akumulatif pengidap HIV sejak 2009 hingga 2014 mencapai 202 orang. Sedang 89 orang lainnya mengidap AIDS yang kebanyakan akibat menggunakan jarum suntik secara bergantian, kelompok gay, dan pelaku seks bebas yang menularkan penyakitnya kepada ibu rumah tangga.

Beberapa situs prostitusi di Tangsel misalnya di Jalan Menjangan Raya Ciputat Timur, Ruko Tua Pasar Cimanggis, Perempatan Duren, Kampung Sawah, Jalan Raya Tegal Rotan, Pondok Kacang Barat, Pondok Jaya, Pondok Pucung, Halte Bundaran BSD, kawasan ruko di BSD, Bantaran Rel Stasiun Serpong, Jalan Raya Viktor, Kawasan Alang-alang di Serpong, sepanjang jalan Raya Puspiptek di Setu, dan Perempatan Gaplek di Pamulang.


Mengingat kompleksitas persoalan Tangsel seperti itu, para peserta dialog sepakat untuk lebih intensif berkomunikasi dan bekerjasama dalam dakwah.


‘’Dakwah untuk menerapkan syariat Islam tidak mungkin dipikul sendiri. Karena itu, kami selalu siap menghadiri undangan dan memberi undangan dakwah,’’ tandas Ketua DPD II HTI Tangsel, Muhammad Al Fakkar.


Hal senada disampaikan Drs Sadriman, Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah Tangsel. ‘’Meskipun di Muhammadiyah, saya ini kader Masyumi. Bapak saya aktivis Masyumi. Jadi, Dewan Dakwah buat saya tidak asing lagi,’’ tuturnya, sambil mengajak para peserta untuk meneladani jalan dakwah Mohammad Natsir.


Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Tangsel, Farid Hidayat, mengajak agar lembaga-lembaga dakwah di Tangsel lebih bersinergi dalam dakwah. Untuk itu, Dewan Dakwah siap menjadi tuan rumah diskusi reguler bagi Forum Lembaga Dakwah yang mewadahi kerjasama tersebut.

 

 Bersinergi Dalam Dakwah, Dewan Dakwah Tangsel Gelar Dialog Dakwah

Oleh: Suara Tangsel, 18 April 2016 

 

Serpong, SUARA TANGSEL – Cerdas, Modern, Religius (Cemore). Demikian semboyan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten.
Namun, kata praktisi pendidikan Tangsel Drs Teguh Yuwono MSi, ‘’Hendaknya jangan sebatas slogan.’’
Hal itu disampaikan Teguh dalam Dialog Dakwah di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangsel, Ahad (17/4).
Dialog yang diselenggarakan Dewan Dakwah Kota Tangerang Selatan tersebut diikuti puluhan peserta dari berbagai ormas seperti Muhammadiyah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Muslimat HTI, Griya Qur’an As Syafaq, dan lain-lain.

 

 

Dialog Dakwah, Dewan Dakwah Kota Tangsel, Minggu (17/4/2016)

Turut hadir pula Direktur Eksekutif LAZIS Dewan Dakwah Pusat Ustadz Ade Salamun dan jajaran pengurus Dewan Dakwah Tangsel seperti Ketua Ustadz Hasanuddin AK, Majelis Syuro Ustadz Farid Hidayat dan Khoeruddin.

Menurut Teguh Yuwono yang dosen Universitas Pamulang, Tangsel, berdasarkan pantauannya di tujuh kecamatan di Kota ini, intensitas pendidikan agama dirasa masih belum mencukupi.

Hal tersebut tampak dari maraknya penyakit sosial yang juga melanda kalangan remaja dan anak muda, seperti balap liar dan narkoba serta prostitusi yang berisiko pada laju penyebaran HIV/AIDS.

Sejumlah kawasan di Tangsel selama ini memang menjadi arena balap liar remaja dan pemuda. Misalnya sejumlah ruas jalan di kawasan BSD, Bintaro, Pondok Aren, dan Pasar Jumat.

Kota Tangsel juga sudah menjadi zona merah narkoba. Hal ini diungkapkan Kepala Biro Umum Settama BNN Kombes Pol Teguh Iman Wahyudi usai pertemuan dengan Kepala BNNK Tangsel AKBP Heri Istu, Walikota Airin Rachmi Diany, beserta sejumlah pimpinan SKPD di Setu, 8 Januari lalu (jurnaltangerang.co, 9/1/2016).

Menurut catatan Dinas Kesehatan setempat, Kota Tangerang Selatan masuk dalam lima kota yang endemis penyebaran penyakit HIV dan AIDS di wilayah kota/kabupaten se-Provinsi Banten (poskotanews.com, 23/4/2015).

Data akumulatif pengidap HIV sejak 2009 hingga 2014 mencapai 202 orang. Sedang 89 orang lainnya mengidap AIDS yang kebanyakan akibat menggunakan jarum suntik secara bergantian, kelompok gay, dan pelaku seks bebas yang menularkan penyakitnya kepada ibu rumah tangga.

Beberapa situs prostitusi di Tangsel misalnya di Jalan Menjangan Raya Ciputat Timur, Ruko Tua Pasar Cimanggis, Perempatan Duren, Kampung Sawah, Jalan Raya Tegal Rotan, Pondok Kacang Barat, Pondok Jaya, Pondok Pucung, Halte Bundaran BSD, kawasan ruko di BSD, Bantaran Rel Stasiun Serpong, Jalan Raya Viktor, Kawasan Alang-alang di Serpong, sepanjang jalan Raya Puspiptek di Setu, dan Perempatan Gaplek di Pamulang.

Mengingat kompleksitas persoalan Tangsel seperti itu, para peserta dialog sepakat untuk lebih intensif berkomunikasi dan bekerjasama dalam dakwah.

‘’Dakwah untuk menerapkan syariat Islam tidak mungkin dipikul sendiri. Karena itu, kami selalu siap menghadiri undangan dan memberi undangan dakwah,’’ tandas Ketua DPD II HTI Tangsel, Muhammad Al Fakkar.

Hal senada disampaikan Drs Sadriman, Kepala Sekolah SMK 2 Muhammadiyah Tangsel. ‘’Meskipun di Muhammadiyah, saya ini kader Masyumi. Bapak saya aktivis Masyumi. Jadi, Dewan Dakwah buat saya tidak asing lagi,’’ tuturnya, sambil mengajak para peserta untuk meneladani jalan dakwah Mohammad Natsir.

Ketua Majelis Syuro Dewan Dakwah Tangsel, Farid Hidayat, mengajak agar lembaga-lembaga dakwah di Tangsel lebih bersinergi dalam dakwah. Untuk itu, Dewan Dakwah siap menjadi tuan rumah diskusi reguler bagi Forum Lembaga Dakwah yang mewadahi kerjasama tersebut.


(Ris/Nur)

 

 

 PELANTIKAN PENGURUS DEWAN DAKWAH TANGSEL DAN SEMINAR DAKWAH

 9 June 2016

Bertempat di bilangan Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, pada Sabtu, 4 Juni 2016, pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah) Tangerang Selatan (Tangsel) dilantik.

Pelantikan dilakukan oleh Ustadz Misbah atas nama Ketua Dewan Dakwah Provinsi Banten, Dr Syamsudin, yang berhalangan hadir.Acara ini juga dihadiri perwakilan dari sejumlah ormas seperti Muhammadiyah, Majelis Mujahidin, Hizbut Tahrir Indonesia, dan lain-lain.

Kepengurusan Dewan Dakwah Tangsel periode 2016-2019 meliputi Majelis Syura yang terdiri H Farid Hidayat, H Slamet Khoiruddin MA, H Ahmad Zainal Abidin Urra, H Ade Salamun MSi, dan H Muh Luqman Thoha.Ketua diemban oleh H Hasanudin Arinta Kusrin MH, MSi yang didampingi Wakil Ketua H Alinurdin MPd, Sekretaris H Ammar Lc, dan Bendahara H Indra Asmara.

Dewan Dakwah Tangsel memiliki Bidang Program Dakwah dan Pendidikan, dengan pengurus Herman Budianto MSi, HR Abdurrachman MA, M Yusuf Syah MA, Teguh Yuwono MM, H Maman Sukirman, Reza Prima Matondang Lc. SpdI, Nurbowo MBA, Irfan Chairudin SE, Tomi Nurdarmansyah SPd, Arif Jamaluddin MSi, dan Ir Adiadwan Herrawan.

Sedang Bidang Muslimat Dewan Dakwah digawangi oleh Rita Subagio MSi, Hj Elly Hassan, Hj Lilis Tati Haryati, Hj Ooy Saodah SE, Mas Amaningsih MSi, dan Rizky Amalia Maulida MSi.

Usai pelantikan digelar seminar dakwah, yang menghadirkan pembicara Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintahan Kota Tangsel, Heli Slamet, dan Dr Imam Zamroji selaku Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Pusat.

Seminar yang dimoderatori Teguh Yuwono membahas peta dakwah Tangsel dan program implementasinya. Dari diskusi terungkap berbagai persoalan di Tangsel, antara lain: law inforcement yang masih lemah, berbagai regulasi yang kurang harmonis satu sama lain, dan kurangnya sinergi antar-lembaga pemerintahan dengan ormas setempat.

Selain itu, terdapat gejala krisis kepemimpinan di berbagai instansi dan di tengah masyarakat. Oleh karena itu, Dewan Dakwah harus turut mengawal visi Tangsel sebagai kota yang Cerdas, Modern, dan Religius secara komprehensif bersama semua elemen masyarakat. Pemerintah Kota sebagai regulator juga memilki peranan yang sangat penting dan strategis dalam perwujudan berbagai aspirasi masyarakat terkait dengan pelaksanaan dan pengamalan nilai-nilai keagamaan. Sehingga, kontaminasi westernisasi dan liberalisasi dapat ditangkal lebih dini.

Pembangunan pendidikan di Tangsel yang berbasis teknologi dan inovasi terdorong sangat cepat, terbukti munculnya banyak sekolah yang maju dan berprestasi. Namun, tantangan pendidikan bukan hanya prestasi, namun juga persepsi. Karena dengan majunya sekolah dibarengi dengan regulasi otonom sekolah tersebut, ternyata memberi dampak sulitnya golongan ekonomi lemah untuk mengakses pendidikan dengan mudah.

Demikian juga pembangunan di bidang teknologi, yang tanpa disadari telah mereduksi humanisme. Maka, penting dilandasi fundamen dengan nilai-nilai keagamaan yang kuat.

Pembangunan di bidang ekonomi di Tangsel luar biasa. Hal ini tampak dari terbangunnya sarana dan prasarana yang bagus, gedung-gedung dan perumahan, serta munculnya mal-mal di berbagai sudut Tangsel. Sebagai contoh supermal AEON di BSD, yang telah mensejajarkan diri dengan Singapore.

Namun, bersamaan dengan itu terbawa budaya asing yang sangat mencolok dan jauh dari nilai-nilai keagamaan, terutama dari pengunjung mal yang westernized.

Di akhir sesi, Imam Zamroji menegaskan perlunya membangun paradigma dalam berdakwah sebagaimana yang Rasulullah contohkan. Hal ini penting dikemukakan mengingat telah terjadinya pergeseran nilai dalam memahami makna dakwah. Sebagai contoh, pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang mengajarkan terbangunnya Masyarakat Madani.

‘’Mestinya konsep Kota Madinah sebagai rujukan, namun yang terjadi adalah acuan kurikulum dari Barat, sehingga jauh dari kaidah-kaidah keislaman,’’ jelas Imam.

Maka kembali kepada bagaimana Rasul berdakwah agar keimanan dan nilai-nilai ketuhanan hidup di setiap aspek kehidupan menjadi suatu kemestian dalam membangun Tangerang Selatan.

Rep : Nurbowo/teguh yuwono

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Profil dan Sejarah Pembentukan Dewan Da'wah Kota Tangerang Selatan

PROFIL DAN SEJARAH DEWAN DA'WAH KOTA TANGERANG SELATAN Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia disingkat "Dewan Da'wah" adalah sebuah organisasi yang berbadan hukum yang bergerak di bidang da'wah dan pendidikan yang didirikan pada tanggal 26 Februari 1967. Para pendiri Dewan Da'wah adalah tokoh-tokoh ulama pejuang nasional seperti Bapak Mohammad Natsir (Mantan Perdana Menteri RI, setelah berhasil dengan ide besarnya yaitu mosi integral yang bermuara pada Negara Kesatuan Republik Indonesia - NKRI), Mohammad Roem, Syafruddin Prawiranegara, HM Rasjidi, Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito, dan Kasman Singodimedjo. Dewan Da'wah kini telah berkembang ke seluruh tanah air di 32 provinsi dan lebih dari 100 kota madya dan kabupaten, termasuk di Kota Tangerang Selatan. Dewan Da'wah Tangerang Selatan disingkat "Dewan Da'wah Tangsel" merupakan bagian dari Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia yang berkantor pusat di Jalan Kramat Raya No. 45 Jakart...
  Penulis : Suradi-Dewan Dakwah Tangerang Selatan Tidak seperti biasanya. Pada Sabtu, 16 Sya’ban 1446H  bertepatan dengan 15 Februari 2025 tidak seperti biasanya pada sekitar pk. 08.00 Wib mulai hadir beberapa sosok peserta yang tiba dan menempati kursi yang disediakan di kampus Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Tangerang Selatan yang berlokasi di BSD Sektor 1.5. Mereka terdiri dari para santri, remaja dan orang tua yang antusias dan dengan wajah semangat mengikuti rangkaian kegiatan daurah atau pelatihan Imam dan Khatib.   Acara ini diselenggarakan oleh Dewan Dakwah Tangerang Selatan dan Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Tangerang Selatan. Jumlah peserta sebanyak 31 orang berasal dari berbagai daerah  yang secara geografik ada yang berasal dari Pamulang, Ciputat, kabupaten Tangerang, Pondok Cabe, Serpong dan Serpong Utara. Sedangkan secara kelembagaan ada yang mewakili pesatren (rumah tahfidz) , Yayasan yatim, piatu dan atau dhuafa (Istana Yatim),  masjid atau ...

Dewan Da'wah Tangsel Periode ke-3 2020-2025